Solusi Cantik Dengan Tetap Peduli Lingkungan
版权归千图网所有,盗图必究

Foto : detik.com

Rizka Ananda (bebassampah.id) - Beberapa tahun belakangan ini, industri kecantikan dan skincare semakin berkembang pesat. Hari ini mungkin baru saja membeli toner dengan kandungan tea tree, besoknya sudah ada toner dengan kandungan terbaru, misalnya centella asiatica. Meskipun berbagai varian dan produk yang muncul membuat kita bingung, setidaknya kita punya banyak pilihan untuk merawat wajah dan tubuh. Sayangnya, seiring dengan bertambahnya jumlah produk makeup, skincare, dan perawatan lainnya, semakin banyak pula kemasan yang terbuang dengan sia-sia. Hal ini tentu saja berdampak pada lingkungan.


Industri kecantikan merupakan salah satu industri penyumbang sampah plastik dan material pencemaran lingkungan terbesar di dunia. Lebih dari 12 juta ton sampah plastik mengalir ke laut lepas setiap tahunnya (Louisa Casson, 2017) dan semenjak tahun 2010, Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia setelah Republik Rakyat Cina (Jenna R Jambeck, 2015). Selama ini masyarakat kebanyakan menyalahkan industri pangan untuk masalah limbah plastik. Produk makanan menghasilkan limbah seperti pembungkus makanan ringan, botol minuman, maupun bungkus mie instan yang sering kita konsumsi setiap hari. Namun, kita terkadang melupakan satu aspek dalam kehidupan kita sehari-hari. Sama seperti kemasan minuman dan makanan, botol atau packaging skincare dan makeup juga sulit untuk didaur ulang.


Upaya-upaya Pengurangan Limbah Plastik dari Industri Kecantikan

Sejak pertama kali ditemukan oleh Jhon Wesley Hyatt sejak 24 Juli 1868, plastik kini menjadi bagian terpenting dalam peradaban modern. Selain murah, plastik dianggap sebagai komponen yang tahan lama. Saking bergantungnya manusia terhadap plastik di era kiwari, tahun 2050, World Economic Forum (WEF) memprediksi produksi plastik di dunia akan mencapai 1.124 juta ton (World Economic Forum, 2016). Jumlah ini naik hampir empat kali lipat dari 2014 sebanyak 311 juta ton. Jika rasio perbandingan bobot sampah plastik dengan ikan di tahun 2014 adalah 1:4 (1 ton sampah berbanding 4 ton ikan), maka bobot sampah plastik di tahun 2050 akan mencapai angka yang setara, yakni 1:1, bahkan mungkin lebih banyak bobot pada plastik (tirto.id, 2019).


Menanggapi kasus penambahan limbah plastik dari industri kecantikan ini, perusahaan sosial yang bergerak dalam misi memberikan layanan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, Waste4change, mengajak masyarakat untuk mengumpulkan sampah skincare terutama kemasan bekas pakai sepeti botol plastik dan botol kaca untuk didaur ulang.


Adapun ajakan tersebut diunggah oleh akun resmi Instagram Waste4change, @waste4change pada hari Selasa, 26 Mei 2020.




Dalam unggahan tersebut, pihak Waste4change menawarkan diri untuk mengolah sampah-sampah skincare yang sudah tidak terpakai dan dalam keadaan kering. Hal ini dilakukan guna mencegah penumpukan sampah dan mencegah peredaran skincare palsu dengan menggunakan kemasan atau wadah asli. Head of Communication & Engagement Waste4change, Hana Nur Auliana mengungkapkan, setelah masyarakat telah memastikan sampah skincare mereka sudah bersih dan kering, mereka dapat mengemas sampah tersebut untuk dikirimkan ke Waste4Change melalui berbagai program. Salah satu program yang bisa diikuti adalah Send Your Waste dengan mengisi formulir link disini.


Selain layanan yang diberikan oleh Waste4Change, kita juga bisa mengirimkan sampah skincare ke bank sampah atau dropbox sampah. Salah satunya adalah ke Dropbox Sampah Kemasan, yang merupakan bagian dari program kolaborasi dari PT Hero Supermarket, Tbk (HERO Group), Nutrifood, dan Garnier. Program kolaborasi Sampah Kemasan ini merupakan salah satu dukungan sektor swasta terhadap PP. RI No 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah sejenis Sampah Rumah Tangga (Jakstranas).


Jenis sampah yang dikumpulkan pada Dropbox Sampah Kemasan adalah valuable inorganic waste yang dibagi menjadi tiga kategori, yakni kategori sampah kemasan kertas seperti dupleks, kotak minuman, cup kertas, dus kosmetik dan sebagainya; kategori sampah kemasan plastik seperti botol plastik, gelas plastik, tube plastik, sachet atau bungkus plastik; serta kategori sampah kemasan kaca seperti botol kaca, toples kaca dan sebagainya. Kita bisa memasukkan sisa sampah skincare yang sudah dipisahkan ke beberapa tempat Dropbox Sampah Kemasan yang telah tersedia


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *